Postingan

Lelaki Penyendiri yang Membenci Matahari

  Di bangku taman pada malam hari , aku duduk setidaknya dari tadi . Aku terus memandang langit tanpa henti , yang mungkin bukanlah suatu kebetulan , bahwa bulan sedang purnama . Setiap malam , aku selalu duduk dan memandang langit , mensyukuri nikmat bahwa aku masih mempunyai Bulan untuk kupandang . “Mengapa bukan Matahari ?” , pasti pertanyaan itulah yang terbesit di benak kalian . “Aku sangat membenci Matahari , karena dia mengingatkanku pada seseorang disana , seseorang yang telah menghancurkan hatiku . Mungkin dulu aku sangat menyukai Matahari , karena ia dapat menerangi sudut gelap hati ini . Bahkan  sinar nya pun dapat menghangatkan tubuhku yang kaku ini . Tapi kini , sinar nya sudah tak mampu menembus rasa sakit di khianati yang telah menyelimuti hati ini.” ,  jawabku dalam hati . “Bulan adalah satu-satunya temanku , hanya dia yang dapat ku percaya , tidak seperti Manusia , yang di dominasi oleh kemunafikan . Bulan memang tidak sehangat Matahari , bahkan cahaya nya pun tidak se

Malam yang menyedihkan

Ditengah kesunyian malam , terdengar pelan rintisan tangis seorang anak , dia menangis , tanpa ada seorangpun yang tau bahwa ia sedang menangis….. Tetes air matanya jatuh tepat di atas kenangan-kenangan yang mungkin tak dapat terulang kembali …walaupun ia setuju tuk mengulangnya kembali…. Tapi perasaan yang sama takkan muncul , perasaan yang lama telah hilang entah kemana….. Sebenarnya tangisan anak itu masih terlalu berharga hanya untuk sebuah kenangan yang telah dilupakan oleh seseorang yang sangat dia harapkan tuk mengingat nya…. 1 per 1 air mata mulai jatuh … anak itu ingin berhenti menangis…tapi tidak bisa ….hati nya memaksa untuk mengeluarkan semua beban yang ada… Anak itu mulai berhenti……lalu anak itu mengingat semua kenangan yang dulu bisa membuat dia bahagia…tapi anak itu pun kembali menangisi semua nya…. Kenangan yang dulu masih bisa membuat ia tersenyum…belum tentu bisa lagi membuat ia tersenyum jika seseorang yang sangat berperan penting dalam kenangan itu sudah tidak mengi